Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
SAINS & TEKNOLOGI

Riset Terbaru Simpulkan Bumi Hanya Punya Enam Benua, Bukan Tujuh

journalist-avatar-top
By
Thursday, November 28, 2024 12:10
0
riset_terbaru_simpulkan_bumi_hanya_punya_enam_benua_bukan_tujuh

Riset Terbaru Simpulkan Bumi Hanya Punya Enam Benua Bukan Tujuh

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Sejak kecil kita diajarkan bahwa dunia terdiri dari tujuh benua diantaranya Afrika, Antartika, Asia, Oseania, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa anggapan tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya benar.

Sebuah studi yang diterbitkan tahun ini dalam Gondwana Research menyatakan bahwa Bumi sebenarnya hanya memiliki enam benua. Penelitian ini didasarkan pada analisis mendalam mengenai proses geologi yang mendasari pemisahan Eropa dan Amerika Utara, serta bagaimana daratan ini berevolusi seiring waktu.

Dr Jordan Phethean, penulis utama makalah dan ahli geologi dari Universitas Derby, menjelaskan kepada Earth.com bahwa temuan timnya menunjukkan bahwa ‘lempeng tektonik Amerika Utara dan Eurasia belum benar-benar terpecah, seperti yang secara tradisional diyakini terjadi sekitar 52 juta tahun yang lalu’.

Sebaliknya, menurut Phethean, lempeng-lempeng ini masih terus meregang dan dalam proses pemisahan, sehingga Amerika Utara dan Eropa dapat dianggap sebagai satu benua, bukan dua benua terpisah.

Baca Juga : Kemiringan Bumi Terus Bertambah, Penambahan Detik Kabisat Ditunda Hingga 2029

Penelitian ini berfokus pada pulau vulkanik Islandia, yang sebelumnya diketahui terbentuk sekitar 60 juta tahun lalu sebagai akibat dari aktivitas punggungan Atlantik tengah. Batas tektonik yang dibentuk oleh lempeng Amerika Utara dan Eurasia di wilayah ini diyakini telah memicu munculnya gumpalan mantel panas yang menciptakan pulau tersebut.

Namun, dengan menganalisis pergerakan tektonik di benua Afrika, Phethean dan timnya menantang teori ini dan mengajukan ide yang lebih radikal.

Mereka berpendapat bahwa Islandia, bersama dengan Greenland dan Faroes Ridge (GIFR), mengandung fragmen geologi dari lempeng tektonik Eropa dan Amerika Utara. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah-wilayah ini bukanlah entitas terpisah, melainkan bagian dari satu struktur benua yang lebih besar.

Para ilmuwan telah menciptakan istilah baru, ‘Rifted Oceanic Magmatic Plateau’ (ROMP), untuk menggambarkan fitur geologi ini, yang dapat mengubah cara kita memahami pembentukan dan pemisahan benua Bumi. Phethean menggambarkan penemuan ini sebagai penemuan ‘benua yang hilang’ yang terendam di bawah laut, mirip dengan kisah Kota Atlantis yang legendaris.

journalist-avatar-bottomSyahrial Siregar